DETIK.COM

<


KUNJUNGAN KE DETIK.COM

Selasa 3 juni 2008, saya beserta rombongan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Sistem Informasi Reguler dan Non-Reguler semester 6 yang terdiri dari dua kelas, melakukan kunjungan ke 2 perusahaan yang bergerak dalam bidang informasi dan salah satunya adalah perusahaan dotcom terbesar dalam bidang informasi yakni detikcom, dengan didampingi oleh dosen tercinta kami bapak Raden Trisno dan ibu sekretaris jurusan sistem informasi ibu Nuraeni.

Kedatangan kami disambut hangat oleh sang maestro detikcom yang sekaligus Pemimpin Redaksi detikcom Bpk. Budiono Darsono, dengan mengenakan busana santai atau saya biasa menyebutnya busana casual.
Ya...detikcom..siapa yang tidak mengetahuinya, setiap orang yang pernah berselancar di dunia maya, pasti mengetahuinya apalagi yang selalu membutuhkan berita-berita terbaru mengenai politik, ekonomi bahkan entertaiment pasti tidak pernah melewatkan untuk berselancar ke alamat web ini.
Dalam presentasinya, beliau menjelaskan mengenai sejarah awal mulanya berdiri detikcom dari tahun 1998 sampai pada saat ini. Beliau juga bercerita mengenai revolusi media yang sangat mempengaruhi perkembangan detikcom hingga menjadi raksasa informasi berbasis web ini, dan beliau juga mengizinkan bagi mahasiswa untuk berdiskusi interaktif dalam presentasinya. Berikut ini rincian dari presentasi pak Budiono yang bisa saya simpulkan.


Awal mula berdirinya detikcom:
Pada zaman Orde Baru pak Budiono bekerja di tabloid detik yang akhirnya pada masa Orde Baru tabloid tersebut di berangus bersama-sama dengan tabloid Tempo karena pada masa Orde Baru kebebasan Pers belum diperbolehkan. Akhirnya setelah mengalami hal tersebut pak budiono berfikir dan terus berfikir, bagaimana caranya beliau bisa menyampaikan informasi tetapi tidak melalui media cetak dan akhirnya beliau mencoba bisnis dotcom yang pada saat itu belum populer, beliau membuat sebuah website yang ditawarkan kepada beberapa media cetak salah satunya adalah kompas tetapi beliau ditolak dengan alasan media yang ditawarkan beliau tidak efisien dalam menyampaikan informasi, dan belum ada segmentasi pasarnya, kemudian beliau menawarkannya ke media cetak yang lainnya, namun tetap saja ditolak. "Yah...namanya juga orang lagi butuh duit, ya cara apapun akan diusahakan semaksimal mungkin" Begitu tandasnya. Setelah itu akhirnya beliau berfikir dan bersama seorang temannya Abdul Rahman, beliau berinisiatif mendirikan detikcom sendiri dengan modal awal 100 juta rupiah, beliau mendirikan media informasi tersebut tepatnya pada tanggal 9 Juli 1998 dengan nama detikcom, yang dibarengi dengan on linenya media informasi sejenis seperti satunet.com, astaga.com, koridor.com, mandiri.com.
Pada tahun pertamanya detikcom hanya beranggotakan 3 orang, Pak Budiono sendiri bertugas sebagai orang yang berada didepan komputer untuk mengupdate berita ke website, sedangkan temannya bertugas sebagai reporter di lapangan dan ketika mendapatkan berita, temannya menyampaikannya melalui telepon, yang lebih uniknya lagi pada saat itu belum ada handphone, jadi reporter detikcom hanya bermodalkan uang coin. "saat meliput berita di istana negara reporter harus mencari telepon umum, pada saat itu ada di gedung telkom dan reporter harus kesana dahulu untuk menelpon dan menyampaikan berita kepada saya yang berada di kantor detikcom", Ucap pak Budiono sambil mengingat kenangan itu. "Setelah selang beberapa bulan detikcom online, kami mendapatkan iklan pertama, pada saat itu iklan pertamanya adalah iklan Processor Intel Pentium III", tambahnya lagi sambil memperlihatkan gambar tampilan detikcom yang pertama kali terbit dengan iklan pertamanya dalam slide presentasinya. Detikcom pada saat itu berkantor di Lebak Bulus tepatnya di samping stadion sepak bola Lebak Bulus.
Filosofi nama detik sendiri adalah karena detikcom ingin menyajikan informasi yang ter-update setiap jam, menit bahkan detik.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan "meleknya" masyarakat akan internet, detikcom semakin menanjak naik sebagai news online nomor satu di negeri ini. "Rangking detikcom menanjak ketika kejadian-kejadian luar biasa di negeri ini terjadi, diantaranya ketika Soeharto turun, Soeharto meninggal, Poligaminya A'a gym, terbitnya majalah Playboy indonesia dan yang lainnya" ucap pak Budiono dalam Presentasinya.
Dahulu tampilan detikcom yang hanya berisi berita-berita saja sekarang telah berubah menjadi iklan, ya...banyak sekali iklan yang ada di detikcom, dan inilah sebenarnya penghasilan yang luar biasa dari perusahaan ini.
Detikcom sekarang bukan hanya saja sebagai news online saja melainkan menjadi Portal, dari mulai blogs yang dinamai blogdetik.com, forum, detiknews, detikhot dan masih buanyak lagi fasilitas yang tersedia di detikcom.


Revolusi media:
Media informasi awalnya hanya sebatas pada media cetak dan televisi saja, hal ini dikarenakan terbatasnya ifrastruktur IT. Seiring berjalannya perkembangan teknologi, media informasi sekarang bisa di akses melalui website dan tidak hanya terbatas pada media cetak atau media televisi saja. Di indonesia sendiri media informasi mulai be-revolusi ketika pada tahun 1998 yang dipelopori oleh detikcom yang menyediakan informasi berbasis web (online), dimana user tidak perlu lagi membeli media cetak atau dengan menonton televisi pada waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan informasi, tetapi hanyab dengan berselancar ke dunia maya dan mengakses situs detikcom. Revolusi media terjadi karena keinginan dari user untuk mendapatkan informasi tiada batas, dimanapun dan kapanpun informasi bisa didapatkan serta mendapatkan berita yang terbaru setiap saat. Dengan perkembangan teknologi yang semakin hebat, revolusi media saat ini telah berkembang kearah kemudahan medokumentasikan dan menyiarkan setiap informasi / peristiwa peristiwa yang terjadi. hal ini bisa dilihat pada acara metro TV yakni i wittness, dimana setiap informasi yang disajikan dalam acara tersebut adalah informasi yang berhasil diliput oleh masyarakat biasa dengan menggunakan media recorder digital standar, seperti handycam, camera digital, handphone dan yang lainnya, hal ini dilakukan karena antusiasme dari masyarakat untuk memberikan informasi sangatlah tinggi. Detikcom telah terlebih dahulu menggunakan media ini dengan dibekali handphone yang dapat merekam video, suara dan foto beresolusi tinggi, wartawan detikcom bisa dengan mudah mendokumentasikan setiap peristiwa yang mengandung informasi dan mengirimkannya ke redaksi untuk di edit yang kemudian langsung disiarkan melalui website canggih tersebut.

Tanya jawab dari peserta kunjungan:
adapun beberapa tanya jawab yang saya ingat pada kunjungan tersebut adalah.

Q : Sejak berdirinya detikcom dari tahun 1998 sampai dengan sekarang apakan detikcom pernah mengalami cybercrime, seperti di defacenya website detikcom?
A : Ya pernah, kira-kira kejadian itu kurang lebih terjadi 3 atau 4 tahun yang lalu, keika hal itu terdeteksi oleh admin detikcom, detikcom langsung mencari darimana serangan itu berasal, dan akhirnya terdeteksi bahwa serangan itu berasal dari sebuah warnet yang ada di jogjakarta, stelah itu langsung crew detik yang ada di daerah jogja langsung menuju tempat dimana orang itu melakukan serangan, setelah tertangkap orang tersebut diberikan dua pertanyaan. "Anda tertangkap telah melakukan serangan ke detikcom, jika anda ingin selamat anda kami berikan 2 pilihan anda bekerja untuk detikcom atau anda akan kami serahkan kepada polisi?" begitulah sekiranya pak budiono menjelaskan ceritanya, dan akhirnya orang tersebut bersedia bekerja di detikcom tetapi tidak kerja sosial melainkan mendapatkan gaji karena orang seperti itu jika disia-siakan akan sangat tidak bermanfaat ilmunya.

Q : Etika seperti apakah yang anda terapkan dalam keseharian kantor detikcom bagi para karyawannya?
A : Etika...? etika yang saya terapkan biasa saja, tidak ada ketegangan antara karyawan dengan atasannya, ya...have fun aja seperti dirumah. beliau juga menambahkan "Jika saya ke kantor mengenakan Baju dan sepatu yang rapi, pasti para karyawan akan meledek saya, mau kondangan pak??, dan saya hanya bisa tertawa saja.. begitulah sekiranya keakraban para karyawan dengan saya dan para karyawan dengan yang lainnnya dalam etika bekerja yang diterapkan dikantor detikcom".

Q : Bagaimana menciptakan Brand Image yang sangat luar biasa pada detikcom ?
A : Sebenarnya Brand Image yang di dapat detik com tidak terlepas dari adanaya tabloid detik pada masa orde baru, tepapi ada hal lain yang menciptakan Brand Image tersebut, yakni brand image itu datang dari pesaing-pesaing kami sendiri. Misalkan ada sebuah web berita yang baru dan mereka ingin mengambil utung dari popularitas kami biasanya orang beranggapan bahwa web baru tersebut contennya seperti detikcom. Nah..secara tidak langsung disaat masyarakat beranggapan seperti itu justru popularitas detikcom semakin menanjak dan mengundang rasa ingin tahu yang lebih terhadap detikcom yang menjadi pioner dalam urusan news online.

Begitulah sekiranya yang saya ingat dalam kunjungan saya ke kantor detikcom, seoga dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca blogs saya.

6 comments:

Bayu mengatakan...

Wah hebat ya detik.com!! Di saat ada Seorang Cybercrime berniat jahat terhadap situs Detik.com, eh malah sama Pak Budiono si cybercrime tersebut di suruh bekerja...
Mantab...

Helmy mengatakan...

@bayu, ya sungguh bijak pak budiono

Fajar mengatakan...

Waw.. artikel yg sangat bermanfaat mas :D andai semua web portak online lainnya bisa seperti detik.com ini menceritakan sejaranya secara terbuka tapi sangat disayangkan sekali mereka pelit. Lain kali kalau ada web portal online yang mencertikan sejarahnya tulis lagi ya mas :) Keep posting :D

Blogger Katro mengatakan...

mas, apakah sampean wartawan detikcom? kalo iya, saya ucapkan selamat, artikel ini bener-bener keren

Helmy mengatakan...

@fajar, alhamdulillah bermanfaat mas, insya allah jika ada kesempatan mereview portal online lagi, saya akan tulis disini
@Blogger Katro, saya bukan wartawan mas, saya hanya seorang Pejuang Pendidikan (GURU TIK) di Madrasah Aliyah Negeri Cikarang, terimakasih atas pujiannya, saya masih banyak belajar. Terimakasih sudah mampir :)

Agus mengatakan...

Wah baru tahu awal mula detik.com
Saya jadi semangat ngeblog om helmi. Mampir juga yah di blog saya.
http://webartikelinformasi.blogspot.co.id

Posting Komentar